sumber : Bisnis Indonesia, 02 Februari 2017 JAKARTA — PT Krakatau Steel(Persero) Tbk optimistis pabrik PT Krakatau Osaka Steel bisa
berproduksi optimal pada 2018. Direktur Pemasaran PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Dadang Danusiri, mengatakan kehadiran
Krakatau Osaka Steel meningkatkan kemampuan Krakatau Steel memasok produk baja kategori
long product yang lebih berkualitas ke konsumen domestik. Dia menjelaskan Krakatau Osaka memiliki kemampuan menghasilkan produk yang bervariasi untuk berbagai kebutuhan konstruksi properti dan infrastruktur. Proyek infrastruktur dan properti seperti pembangunan jalan tol layang Jakarta—Cikampek,
jalan tol Kalimantan Timur, jalan tol Sumatra, bandara, pelabuhan, jembatan, hingga gedung
bertingkat menciptakan pasar yang besar bagi produk baja tulangan dan baja profil di
Indonesia. “Produknya bermacam-macam, jadi sasaran pemasaran kami juga bermacam-macarn. Lewat
product mix kami yakin pada 2018 pabrik Krakatau Osaka bisa full
capacity,” kata Dadang, Rabu (1/2). Krakatau Osaka adalah perusahaan patungan antara Krakatau Steel dan Osaka Steel. Pabrik
Krakatau Osaka yang berdiri di Cilegon mampu memproduksi baja tulangan, baja profil, baja
C, dan flat bar. Pada tahun pertama, Krakatau Osaka ditargetkan rnemproduksi 200.000 ton baja atau sekitar
40% dari kapasitas terpasang yaitu 500.000 ton per tahun. “Itu karena pendahuluan, masih belajar. Jadi baru fokus ke beberapa produk. Tapi kami
memiliki target internal, produksinya bisa lebih dar i itu,” kata Dadang. Dadang menjelaskan Produk Krakatau Osaka akan dipasarkan oleh perusahaan patungan antara
Osaka Steel dengan PT Krakatau Wajatama, anak usaha Krakatau Steel yang juga memproduksi
baja kategori sejenis dengan Krakatau Osaka. Perbedaan faktor biaya produksi dan efisiensi pabrik Krakatau Osaka dan Krakatau Wajatama
akan diperhitungkan dalam pemasaran dan penetapan harga produk. Namun, Dadang menegaskan kedua pabrik mampu menghasilkan baja long product dengan kualitas tinggi sesuai kebutuhan konsumen. Salah satu proyek infrastruktur dengan kebutuhan baja tulangan terbesar adalah pembangunan jaringan transmisi dan distribusi PT PLN (Persero). Kebutuhan baja untuk proyek pembangunan menara transmisi PLN diperkirakan mencapai
798.000 ton path 2016—2019. Sekitar 90% dan total kebutuhan material baja bagi proyek
tersebut akan dipasok bersama oleh Krakatau Wajatama dan Krakatau Osaka Steel. Krakatau Osaka adalah proyek investasi penghiliran industri baja Krakatau Steel yang
beroperasi pada 2017. BUMN tersebut saat ini juga tengah membangun pabrik baja hilir bekerja
sama dengan Nippon Steel. Proyek patungan antara Krakatau Steel dan Nippon Steel yang diberi nama PT Krakatau Nippon Steel Sumikin rencananya mulai beroperasi pada pertengahan 2017. Kedua perusahaan menanamkan modal US$404,6 juta untuk mendirikan fasilitas produksi baja
canai dingin (CRC) yang digalvanisasi dengan kapasitas produksi 500.000 ton per tahun. Baja CRC hasil produksi Krakatau Nippon Steel Sumikin merupakan komponen baja lembaran yang bisa digunakan sebagai komponen produksi otomotif. (Demis Rizky Gosta)
02 Februari 2017
PABRIK KRAKATAU OSAKA STEEL - Produksi Optimal pada 2018